Kamis, 16 Mei 2013

Dasar Teori Laporan Praktikum Psikologi Indera Penglihatan 2

Buta Warna :
Buta warna (Colour Blind) adalah kelainan pada retina seseorang, yaitu pada sel kerucutnya tidak peka terhadap cahaya yang berwarna. Ada dua macam penderita buta warna yaitu, Buta warna Partial (penderita tidak dapat mengenal warna tertentu, misalnya hijau atau merah) dan Buta warna Total (penderita tidak dapat membedakan semua jenis warna sehingga dunia hanya tampak hitam dan putih saja). Buta warna dibawa oleh gen resesif cb yang terpaut pada kromosom X maka penderitanya adalah XcbXcb dan Xcb Y, sementara XCBXcb adalah wanita carier. Jika seorang ibu membawa factor buta warna maka akan mewariskan kepada anak wanitanya dan anak laki-lakinya. Akan tetapi, jika seorang ayah membawa factor buta warna maka akan mewariskan sifat itu kepada anak perempuannya saja. Hal ini disebabkan kromosom Y tidak membawa factor buta warna. Akromatopsia adalah buta warna komplet yang membuat seseorang tidak mampu melihat warna. Metode umum dalam pemeriksaan penglihatan warna adalah dengan uji Isihara, yang meminta individu melihat serangkaian lempeng warna dengan nomor atau huruf yang terdapat didalamnya.

Bintik Noda Buta :
Retina tersusun atas sel-sel penglihat yang peka terhadap cahaya dan berfungsi untuk menangkap bayangan benda. Selaput jala (retina) memiliki bagian yang peka terhadap gelap atau terang serta peka terhadap warna yang disebut dengan bagian bintik kuning. Bintik kuning (fovea) banyak mengandung sel kerucut yang peka terhadap terang dan warna serta sel batang yang peka terhadap gelap dan tidak dapat membedakan warna. Selain memiliki bintik kuning, retina juga mempunyai bintik buta. Bintik buta merupakan bagian yang tidak peka terhadap cahaya. Dalam bintik buta tidak terdapat sel saraf karena merupakan tempat keluarnya serabut saraf mata. Jika bayangan benda jatuh pada bintik buta, benda tidak dapat terlihat. Bintik buta tidak memiliki sel batang maupun sel kerucut. Didalam situasi yang yang tidak ada cahaya, mata tidak dapat melihat apa-apa. Rangsangan untuk mata agar dapat melihat benda ialah sinar atau cahaya. Suatu benda dapat dilihat jika ada cahaya yang dipantulkan benda tersebut ke dalam mata melalui lensa mata hingga bayangan benda jatuh pada bintik kuning. Dari bintik kuning, gambar dikirimkan saraf ke otak sehingga dapat sadar apa yang dilihat.

Percobaan Maxwell :
Retina merupakan reseptor bagi indera penglihatan. Ada proses kerja retina dalam menangkap stimulus cahaya, ada yang disebut dengan kelambatan dari retina, yaitu hal yang disebabkan oleh stimulasi cahaya yang berturut-turut dengan jarak antara stimuli yang dekat, menimbulkan penglihatan cahaya yang terus-menerus. Bila frekuensi dari stimuli tidak cukup besar, dapat menimbulkan penglihatan cahaya yang berkelap-kelip. Frekuensi minimal dimana penghantaran cahaya yang terus-menerus disebut frekuensi fusi. Rona adalah atribut bintik yang membedakan dari bintik atau hijau. Kecerahan adalah bintik gayut pada intensitasnya yang dapat mengubah intensitas pada lampu proyeksi. Intensitas warna-warna yang cocok dengan warna secara tunggal oleh intensitas (tristimulus) x, y dan z. Untuk mencocokkannya adalah seperti :
a. Warna primer adalah spektual merah, hijau dan biru. Maka warna dari setiap warna cuplikan dapat dicocokkan oleh campuran warna-warni tersebut.
b. Sembarang warna dapat diperoleh dengan mencampur dua warna khas yang terletak pada garis lurus yang menghubungkan warna tersebut dalam diagram mata warna.
c. Warna-warna yang sama mempunyai efek yang sama dalam campuran-campuran, meskipun komposisi spektual mereka berbeda.






Nama : Nadya Navyanti Putri
Kelas : 1PA12
NPM : 15512217



Tidak ada komentar:

Posting Komentar