Kamis, 27 Juni 2013

Surat Dinas

RAKYAT BEKASI
PT. BAHAN BAKAR MINYAK SEJAHTERA
Bulak Kapal Permai Blok AC 2 no. 80
Telp. 021.8814140
 


                                                                                                                        Bekasi, 25 Juni 2013
Nomor             : 800/1340/X/2013
Sifat                :  Biasa
Lampiran         : 1 (satu) berkas
Hal                  : Undangan Seminar


                        Yth. Pengusaha Bahan Bakar Minyak
                        SPBU se-Kabupaten Bekasi
                        Bekasi

                        Dengan hormat
                  Sehubungan dengan adanya pelaksaaan untuk kenaikan harga Bahan Bakar Minyak                  (BBM), kami mengundang Bapak/Ibu untuk mengikuti seminar yang akan dilaksanakan pada:
           
                        Hari, tanggal                : Selasa, 2 Juli 2013
                        Waktu                         : 08.00 s.d Selesai
                        Tempat pelaksanaan    : Aula Perumahan Bulak Kapal Permai, Bekasi
                        Acara                          : Seminar Program dan Sosialisasi kenaikan harga BBM

                              Demikian undangan ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.


                                                                                                                           Sekretariat SPBU



                                                                                                                        Nadya Navyanti Putri


Tembusan:

1. Kepala Dinas SPBU Kabupaten Bekasi






Nama: Nadya Navyanti Putri
Kelas: 1PA12
NPM: 15512217

Tautologi dan Kontradiksi, Aljabar logika, Negasi lngkaran

Tautologi dan Kontradiksi
Dalam logika matematika, tautologi adalah suatu pernyataan majemuk yang bernilai benar untuk setiap kemungkinan atau nilai kebenaran komponen-komponennya. Hal ini dapat dibuktikan menggunakan tabel kebenaran ataupun sifat-sifat logika. Jadi dalam segala kemungkinan bentuk tabel kebenaran, maka selalu menghasilkan nilai True. Atau proposisi tersebut apabila dijabarkan dengan menggunakan hukum-hukum logika yang benar maka akan menghasilkan kesimpulan nilai akhir adalah True (T).

Kontradiksi adalah suatu pernyataan majemuk yang bernilai salah untuk semua kemungkinan dari premis-premisnya. Kadi, kontradiksi berlawanan dengan tautologi. Hal ini dapat dibuktikan dengan menggunakan tabel kebenaran ataupun sifat-sifat logika. Jadi dalam segala kemungkinan bentuk tabel kebenaran, maka selalu menghasilkan nilai False. Atau proposisi tersebut apabila dijabarkan dengan menggunakan hukum-hukum logika yang benar maka akan menghasilkan kesimpulan nilai akhir adalah False (F). 

Contoh:
Buktikan dengan tabel Kebenaran (p~q) => ~(p=>q)
Penyelesaian:

Aljabar logika
- Pernyataan/Proposisi
Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai kebenaran (benar atau salah) tetapi tidak keduanya. 
Contoh: 
p = Tadi malam BBM mulai naik (memiliki nilai kebenaran benar/true).
q = 23 = 32 (memiliki nilai kebenaran salah/false).
- Negasi/lingkaran
Negasi suatu kalimat akan mempunyai nilai kebenaran yang berlawanan dengan nilai kebenaran kalimat aslinya. Jadi jika nilai p bernilai benar maka bernilai salah. Sebaliknya jika p bernilai salah, maka akan bernilai benar. 
- Membuat kesimpulan

Negasi lngkaran
Dalam logika matematika, negasi atau ingkaran adalah operasi matematika terhadap suatu pernyataan, baik tunggal maupun majemuk. Operasi negasi membalikkan nilai kebenaran suatu pernyataan. Jika p bernilai benar maka ~p bernilai salah. Sebaliknya, jika p bernilai salah, maka ~p bernilai benar. Bentuk ~p biasa dibaca "bukan p", "tidak p", "tidak benar bahwa p", dsb.




Sumber:





Nama: Nadya Navyanti Putri
Kelas: 1PA12
NPM: 15512217


Kamis, 20 Juni 2013

Dasar Teori Laporan Praktikum Psikologi Faal Indera Pendengaran

Percobaan Rine
Telinga merupakan tempat reseptor-reseptor pendengaran dan alat untuk keseimbangan. Telm atau zat perantara, misalnya udara, air dan benda padat. Manusia dapat mendengar suara pada  frekuensi antara 20-20000 getaran per detik (Hz) dan tidak dapat mendengar suara dibawah 20 Hz dan diatas 20000 Hz. Telinga luar terdiri atas aurikel atau pinna (daun telinga) dan mediusaudio externa (liang telinga luar) yang menjorok kedalam menjauhi pinna serta menghantar getaran suara menuju membrane timpani (gendang telinga). Telinga tengah atau rongga timpani adalah bilik kecil yang mengandung udara. Bagian dari telinga tengah ada tiga tulang telinga, yaitu tulang martil (maleus), landasan (inkus), dan sanggurdi (stapes). Telinga dalam ditemukan tingkap jorong yang berupa selaput, rumah siput (koklea), dan saluran gelung. Rumah siput (koklea) adalah saluran spiral yang terdiri atas skola vestibule (dibagian dorsa), skala media (bagian tengah), dan skala tympani (bagian ventral), serta berisi cairan perilimf dan permukaan dalamnya merupakan tempat bermuara saraf. Ujung saraf tersebut peka terhadap getaran yang ditimbulkan oleh cairan tersebut. Semua ujung saraf bersatu membentuk saraf pendengaran. Pendengaran merupakan alat mekanoreseptif karena telinga  memberikan respon terhadap getaran mekanik dari gelombang suara yang terdapat di udara. Proses mendengar di timbulkan oleh getaran atmosfer yang dikenal ebagai gelombang suara yang kecepatan dan volumenya berbeda-beda. 

Percobaan Weber
Bunyi adalah gelombang dihasilkan dari getaran suatu objek dan dirambatkan melalui suatu medium dari satu tempat ke tempat yang lain. Sumber gelombang bunyi adalah benda yang bergetar. Gelombang bunyi dapat dihasilkan oleh getaran dawai atau semacamnya, oleh kolom udara yang bergetar atau oleh membrane yang bergetar. Dalam keadaan bergetar, benda itu berganti-ganti merapatkan dan merenggangkan udara di sekitarnya. Dalam medium udara, gangguan ini dirambatkan oleh interaksi berupa tumbukan antarmolekul udara. Bunyi yang datang dari suatu sumber yang ada didalam bidang meridian yang melalui tubuh manusia dan terdapat di muka, diatas, ataupun dibelakangnya akan mencapai telinga dalam waktu bersamaan. Apabila sumber bunyi berada disebelah kiri, maka telinga kiri yang dahulu mendengarnya. Oleh karena itu timbul kesan bahwa sumber bunyi itu datang secara terus menerus pada waktu yang sama pada kedua telinga, telinga akan kesulitan menentukan sumber bunyi.

Pemeriksaan Ketajaman Pendengaran
Pemeriksaan ketajaman pendengaran merupakan bagian dari pemeriksaan fisik. Cara termudah untuk memeriksa kehilangan daya pendengaran yang berat adalah dengan menutup satu kanalis eksternus dengan gerakan menekan ke dalam pada tragus dan berbisik ke dalam telinga lainnya. Proses mendengar ditimbulkan oleh getaran atmosfer yang dikenal sebagai gelombang suara yang kecepatan dan volumenya berbeda-beda. Gelombang suara bergerak melalui telinga luar yang menyebabkan membrane timpani bergetar. Getaran-getaran tersebut diteruskan menuju inkus dan stapes melalui maleus yang terikat pada membrane itu. Karena getaran yang timbul pada setiap tulang itu sendiri, maka tulang akan memperbesar getaran yang kemudian disalurkan ke fenestra vestibuler menuju perilimfe





Nama : Nadya Navyanti Putri
Kelas : 1PA12
NPM : 15512217


Fungsi, Domain, Kodomain, Range

Fungsi
Fungsi, dalam istilah matematika adalah pemetaan setiap anggota sebuah himpunan (dinamakan sebagai domain) kepada anggota himpunan yang lain (dinamakan sebagai kodomain). Istilah ini berbeda pengertiannya dengan kata yang sama dipakai sehari-hari. Konsep fungsi adalah salah satu konsep dasar dari  matematika dan setiap ilmu kuantitatif. Anggota himpunan yang dipetakan dapat berupa apa saja, namun biasanya yang dibahas adalah besaran matematika seperti bilangan riil. Contoh sebuah fungsi dengan domain dan kodomain himpunan bilangan riil adalah y = f (2x), yang menghubungkan suatu bilangan riil dengan bilangan riil yang lain yang dua kali lebih besar. Dalam hal ini dapat ditulis f (5) = 10.

Domain, Kodomain, Range
Domain disebut juga dengan daerah asal, kodomain daerah kawan, sedangkan range adalah daerah hasil. Contoh: Diketahui himpunan P = { 1, 2, 3, 4 } dan Himpunan Q = { 2, 4, 6, 8, 10, 12 }. Relasi dari himpunan P ke Himpunan Q dinyatakan dengan "setengah dari". Jika relasi tersebut dinyatakan dengan himpunan pasangan berurutan menjadi: { (1, 2),(2, 4),(3, 6),(4, 8) }. Relasi tersebut merupakan suatu fungsi karena setiap anggota himpunan P mempunyai tepat satu kawan anggota himpunan Q. Dari fungsi tersebut maka: 
Domain/daerah asal = Himpunan P = { 1, 2, 3, 4 }
Kodomain/daerah kawan = Himpunan Q = { 2, 4, 6, 8, 10, 12 }
Range/daerah hasil = { 2, 4, 6, 8 }

Domain adalah suatu himpunan nilai-nilai "masukkan" tempat fungsi tersebut terdefinisi (ada). Himpunan yang membatasi "keluaran" suatu fungsi disebut sebagai kodomain. Range adalah selisi



Sumber :


Rabu, 12 Juni 2013

Hasil Praktikum Psikologi Faal 2

1. Buta Warna
Hasil :
1.1 Times Taken : 3 mins 49 sec
Marks : 17/20
Grade : 8,5 out of a maximum of 10 (85%)
Hasil sebenarnya :
Times Taken   : 3 mins 49 sec
Marks              : 17/20
Grade              : 8,5 out of a maximum of 10 (85%)

2. Bintik Noda Buta
Hasil :
2.1 Tanda plus (+) hilang = 21 cm
Tanda plus (+) muncul kembali = 12 cm = 10 cm
Hasil sebenarnya :
Rumus :
Jarak Medan Noda Buta = Jarak objek hilang – jarak objek muncul kembali. Noda buta adalah suatu titik dimana akson-akson meninggalkan mata, sehingga tidak ada reseptor dan tidak sensitive terhadap cahaya. Normal jarak noda buta itu dibawah 40 cm, bintik buta letaknya disebelah bintik kuning (foveanasalis). Noda buta tidak sensitive terhadap cahaya karena tidak ada sel batang dan kerucut.

3. Percobaan Maxwell
Hasil :
3.1 – Biru + Merah = Ungu
- Putih + Hitam = Putih
- Kuning + Hitam = Kuning Hitam
- Pelangi = Abu-abu
- Biru + Kuning = Kuning
Time taken      : 2 mins 10 sec
Marks              : 4/5
Grade              : 8 out of a maximum of 10 (80%)
Hasil sebenarnya :
Biru + Merah = Ungu
Putih + Hitam = Putih
Kuning + Hitam = Kuning hitam
Pelangi = Abu-abu
Biru + Kuning = Hijau muda

4. Horizontal Lines Parallel
Hasil :
4.1 Gambar dari balok-balok atau kotak-kotak tersebut sama ukurannya.
Hasil sebenarnya :
Ukuran dari balok-balok atau kotak-kotak tersebut sama.

5. Black Dots
Hasil :
5.1 Gambar dari bulatan putih tersebut banyak atau dapat dihitung ada 98 bulatan.
Hasil sebenarnya :
Gambar dari bulatan putih tersebut tidak terhingga.

6. Lingkaran yang sama atau berbeda
Hasil :
6.1 Gambar lingkaran yang diamati berbeda, tidak sama.
Hasil sebenarnya :
Gambar lingkaran yang diamati adalah sama.




Nama : Nadya Navyanti Putri
Kelas : 1PA12
NPM : 15512217

Matriks relasi dan diagram panah, relasi invers

Hubungan antara elemen himpunan dengan elemen himpunan lain dinyatakan dengan struktur yang disebut relasi. Representasi Relasi dengan Diagram Panah, misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B, gambar dua buah lingkaran lalu ditulis dengan elemen-elemen A dan B pada masing-masing lingkaran. Untuk menggambarkan hubungan antara dua anggota himpunan, misalnya A dengan B, kita bisa menggunakan pasangan berurut (ordered pairs).
Contoh dengan diagram panah :
Relasi Invers 
Setiap Relasi dari A ke B, mempunyai relasi R-1 dari B ke A yang didefinisikan sebagai
R-1 = {(b,a) ½ (a,b) Î R}
contoh:
A = {1,2,3}; B = {a,b}
R = {(1,a), (1,b), (3,a)} relasi dari A ke B
R-1 = {(a,1), (b,1), (a,3)} relasi invers dari B ke A

DOMAIN DAN RANGE
Domain (daerah asal) dari suatu relasi R adalah himpunan elemen pertama dari pasangan berurutan elemen R.
Domain = { a ½ a Î A, (a,b) Î R }
Range (daerah hasil) dari suatu relasi R adalah himpunan elemen kedua dari pasangan berurutan elemen R.
Range = {b ½ b Î B, (a,b) Î R}
contoh:
A = {1,2,3,4} ; B = {a,b,c}
R = {(2,a) ; (4,a) ; (4,c)}
Domain = {2,4}
Range = {a,c}





Sumber :
http://sulaimannis.blogspot.com/2012/07/matrik-relasi-dan-fungsi.html
http://anandayuni.wordpress.com/tag/relasi-invers/





Nama : Nadya Navyanti Putri
Kelas : 1PA12
NPM : 15512217