8.1 Pengertian Pandangan Hidup dan Ideologi
Pandangan Hidup
Pandangan-hidup kita akan menganut prinsip-hidup yang bersesuaian dengannya,
dan Kitapun akan menganut pola-pikir yang bersesuaian dengan prinsip-hidup kita.
Oleh karenanya berhati-hatilah di dalam mengadopsi sebentuk pandangan-hidup
tertentu. Ia akan secara signifikan sangat menentukan jalan-hidup secara
keseluruhan. Apapun agama yang kita anut lantaran kelahiran, awalnya, kita
mungkin belum punya sebentuk pandangan-hidup tertentu yang pasti. Kita masih
menjalani hidup secara coba-coba, dengan meraba-raba. Di dalam menjalaninya
selama ini, mungkin kita telah tabrak-sana-tabrak-sini, sampai dengan menemukan
sebentuk pandangan-hidup yang rasanya cocok, sesuai dengan kondisi fisiko-mental
kita. Apa yang kita perlukan untuk menjalani hidup ini bukanlah yang rasanya
cocok atau yang kita senangi, melainkan yang baik dan mendatangkan kebaikan
buat kita dan orang lain, bahkan bila mungkin, ia juga bisa mendatangkan
kebaikan buat sebanyak-banyaknya orang. Disinilah kita perlu amat berhati-hati.
Ideologi
Menurut wikipedia Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi
sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan “sains tentang ide”. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang
komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung),
secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah
filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas
yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama dibalik ideologi
adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi
adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang
diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti
politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi
walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
8.2 Cita-cita
Cita-cita
adalah keinginan, harapan dan tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Itu semua
merupakan yang harus diperoleh seseorang pada masa mendatang. Apabila cita-cita
itu tidak bisa terpenuhi, maka cita-cita itu sendiri di sebut dengan
angan-angan.
Diantara
masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide
atau cita-cita terdapat jarak waktu. Ada 3 faktor yang mempengaruhi untuk
mencapai cita-cita tersebut, yaitu :
1. Faktor Manusia,
tergantung dari dirinya sendiri apa dia mau mencapai cita-citanya atau tidak.
Dan harus dilakukan dengan usahanya sendiri.
2. Faktor kondisi,
sesuai kondisi yang sedang dia rasakan. Apa dia bisa menempati sesuai kondisi
yang dia alami atau tidak.
3. Faktor tingginya
cita-cita, semakin tinggi cita-cita kita semakin besar pula usaha yang harus
kita lakukan tergantung apa cita-cita yang kita inginkan.
8.3 Kebajikan
Kebajikan
atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan
moral, perbuatan yang sesuai dengan norma agama dan etika. Manusia berbuat baik
karena menurut kodratnya manusia itu baik, makhluk yang bermoral dan beretika.
Atas dorongan suara hatinya cenderung manusia untuk berbuat kebaikan.
Manusia
merupakan makhluk sosial yang artinya : manusia yang hidup bermasyarakat,
manusia yang saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, manusia saling tolong
menolong dan saling menghargai sesama umat manusia. Sebaliknya pula manusia
saling mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
Ada
3 hal faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap manusia, yaitu :
1. Faktor pembawaan
(heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
2. Faktor lingkungan
dimana mereka tinggal dan hidup dalam lingkungan yang baik maupun tidak baik.
3. Faktor pengalaman
yang khas yang pernah dialami sewaktu dia mulai hidup dan hingga sampai dewasa.
8.4 Usaha/Perjuangan
Usaha
atau perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan suatu cita-cita yang di
inginkan. Setiap manusia harus bekerja keras demi kelangsungan hidupnya.
Sebagian hidup manusia adalah usaha atau perjuangan. Perjuangan untuk hidup itu
sudah kodrat manusia, tanpa usaha atau perjuangan manusia tidak dapat hidup
sempurna. Bila kita menginginkan sukses kuncinya kita harus berusaha dan
berdoa. Berusaha dalam artian belajar dengan tekun, rajin dan giat.
Kerja
keras itu dapat dilakukan dengan otak atau ilmu maupun dengan tenaga atau
jasmani. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan karena kemampuan
terbatas itulah menjadi tolak ukur setiap kemakmuran antara manusia yang satu
dengan manusia yang lainnya. Kemampuan itu terbatas pada fisik dan keahlian
atau keterampilan dari manusia itu sendiri.
8.5 Keyakinan atau
Kepercayaan
Keyakinan
atau kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau
kekuasaan allah. Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu
:
1. Aliran Naturalisme
Hidup
manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi.
Kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari allah.
2. Aliran
Intelektualisme
Dasar
aliran ini adalah logika atau akal. Manusia mengutamakan akal dan dengan akal
manusia berpikir.
3. Aliran Gabungan
Dasar
aliran ini adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib misalnya kekuatan
yang berasal dari allah dan percaya adanya allah sebagai dasar keyakinan.
8.6 Langkah-langkah
berpandangan hidup yang baik
Setiap
manusia pasti mempunyai pandangan hidup yang berbeda walau bagaimanapun
bentuknya. Bagaimanapun bentuk suatu pandangan hidup itu tergantung pada diri
kita sendiri. Ada yang memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana untuk
mencapai tujuan dan ada juga yang memperlakukannya sebagai penimbul
kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya.
Pandangan
hidup sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Mengenal
Kita
harus mengenal dulu diri kita sendiri itu seperti apa dan bagaimana untuk
menyesuaikan nya.
2. Mengerti
Kita
harus mengerti semua apa yang telah kita lakukan dan apa yang sudah kita
lakukan.
3. Menghayati
Apabila
kita sudah mengenal dan mengerti selanjutnya kita harus menghayatinya dengan
hati. Dalam artian kita melakukan nya sesuai keinginan dalam hati kita.
4. Meyakini
Dalam
melakukan suatu kegiatan kita harus menyakini dengan hati yang bersih dan
berserah diri kepada allah. Insyaallah kita akan di berikan suatu petunjuk yang
benar oleh allah.
5. Mengabdi
Setelah
semua yang tadi telah kita lakukan tinggal kita mengabdi kepada negara dimana
tempat kita tinggal. Dan tidak lupa juga membalas semua kebaikan kedua orangtua
kita karna tanpa doa orangtua kita tidak akan bisa sukses.
Sumber :
Nama : Nadya Navyanti Putri
Kelas : 1PA12
NPM : 15512217
Tidak ada komentar:
Posting Komentar