6.1 Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita.
Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung.
Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin.
Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Yang termasuk penderitaan itu
ialah keluh kesah, kesengsaraan, kelaparan, kekenyangan, kepanasan, dan lain –
lain.
6.2 Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan
badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat
siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya
psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang
berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia. Banyak sebab yang
menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan
agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung
berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis
yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya
akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu
phobia adalah problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya
mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan
ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan
terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
6.3 Kekalutan
Mental (Frustasi)
Penderitaan
batin dalam ilmu psikologi dikenal dengan kekalutan mental. Kelalutan mental
adalah gangguan kejiwaan akibat kemampuan seseorang tidak dapat menghadapi
masalahya. Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental
adalah :
1. Nampak pada jasmani
yang sering pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2. Nampak pada
kejiwaanya rasa cemas, kekalutan, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap
gangguan kejiwaan adalah :
1. Gangguan
kejiwaan terlihat dalam kehidupan sehari-harinya baik jasmani maupun rohani
2. Usaha
mempertahankan diri dengan cara negative
3. Kekalutan
merupakan titik patah dan yang bersangkutan mengalami gangguan
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan, dapat disebutkan antara lain sebagai berikut :
1. Kepribadian
yang lemah
2. Terjadinya
konflik sosial budaya
3. Cara
pematangan batin
Proses-proses
kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah :
1.
Positif, trauma yang dialami dapat dilewati dengan baik untuk tetap survive
(seimbang) menjalani hidup.
2. Negative, trauma yang dialami berlarut-larut sehingga dia mengalami frustasi,
yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk
frustasi antara lain :
-
Agresi
-
Regresi
-
Fiksasi
-
Proyeksi
-
Identifikasi
-
Narsisme
-
Autism
6.4 Penderitaan dan Perjuangan
Setiap
manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan.
Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu
terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu
semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia
adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi
penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu
kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau
mengamati penderitaan.
Penderitaan
dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia
hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan
juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap
hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha
mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa
Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang
berusaha merubahnya.
6.5 Penderitaan Media Masa dan Seniman
Dalam
dunia modern sekarng ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal
ini telah di buktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya mensejahterkan
manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Penciptaan bom atom,
reactor nukir, pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan
sumber peluang terjadinya penderitaan manusia. Hal ini sudah terjadi seperti
bom atom di Hirosyima dan Nagasaki, kebocoran reactor nuklir di Uni Soviet,
kebocoran gas beracun di India, pengunaan peluru kendali dalam perang Irak dan
yang baru – baru ini terjadi di Jepang tepatnya di Fukushima terjadi ledakan
reactor nuklir yang menyebabkan radiasi nuklir yang membahayakan kesehatan
manusia, akibatnya masyarakat sekitar yang tinggal di daerah tersebut harus di
ungsikan ke tempat yang lebih aman.
Berita
mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran Koran, layar TV.
Pesawat radio, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan
dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat menggugah hati manusia
untuk berbuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dari para dermawan dan sukarelawan
berupa material atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan
mereka dari musibah ini.
Media
massa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa –
peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian
masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia
terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi
yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penonton
dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni. Sebagai contoh
bagaimana penderitaan anak bernama Arie Hangara yang mati akibat siksaan orang
tuanya sendiri yang di filmkan dengan judul “Arie Hangara”.
6.6 Penderitaan dan
sebab-sebabnya
Apabila kita
kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab – sebab timbulnya penderitaan,
maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan
yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam
hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Penderitaan yang terkadang disebut nasib buruk ini dapat diperbaiki bila
manusia itu mau berusaha untuk memperbaikinya.
Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab
Tuhan
Penderitaan
manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun
kesabaran, tawakal dan optimisme merupakan usaha manusia untuk mengatasi
penderitaan itu.
6.7 Pengaruh Penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan
memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul
dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya
penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.
Sikap ini di ungkapkan dalam pribahasa “Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian
tak berguna”, “Nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap negatif ini
dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin, tidak punya
gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi
penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan
mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia
berjuang menentang kawin paksa; anti ibu tiri, ia berjuang melawan sikap ibu
tiri; anti kekerasan, ia beruang menentang kekerasan, dan lain – lain.
Apabila sikap negatif dan sikap positif ini
dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para
pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa
kemauan untuk mengadakan perubahan nilai – nilai kehidupan dalam masyarakat
dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan
dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan
harus disingkirkan.
Sumber:
Nama : Nadya Navyanti Putri
Kelas : 1PA12
NPM : 15512217
Tidak ada komentar:
Posting Komentar