1. Pekerjaan dan Waktu Luang
A. Mengubah Sikap Terhadap Pekerjaan :
Pekerjaan
dinilai sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk kemajuan manusia, baik
kemajuan rohani maupun jasmani. Pekerjaan memerlukan pemikiran yang sadar
sehingga bisa dengan bebas dapat mengarahkan kegiatannya kepada suatu tujuan
tertentu. Dan tujuan yang dicari dalam pekerjaan yaitu menjadikan pekerja
menjadi lebih baik. Baik disini maksudnya adalah menjadikan pekerja lebih
terpenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarga, dan mereka menghindari aktivitas
yang menjadikan mereka buruk. Dan disini, atasan berperan penting dalam
mengubah sikap karyawan mereka agar dapat bekerja lebih keras dan mencapai
kinerja pekerjaan yang lebih tinggi. Karyawan diusahakan supaya menyukai
pekerjaan yang ia dapatkan agar dapat menghasilkan kinerja yang baik. Manager
dalam mengubah sikap karyawan juga harus memiliki kemampuan yang tepat,
diberikan reward dan punishment kepada karyawan tersebut
sehingga memunculkan sikap take and give.
-
Mendefinisikan Nilai Pekerjaan
Pandangan konservatif
menyatakan bahwa kerja jasmaniah itu adalah bentuk hukuman yang di timpakan
pada manusia sebagai akibat dari dosa-dosanya; sehingga orang yang berakal
sehat harus bekerja giat untuk mempertahankan eksistensi diri sendiri dan
keluarganya. Sehubungan dengan kondisi pekerjaan, di pikirkan untuk mengadakan
perbaikan-perbaikan terhadap kondisi-kondisi kerja yang mendorong orang untuk
menyukai pekerjaan.
Pandangan yang menyatakan bahwa kebanyakan orang
tidak menyukai pekerjaan, sudah banyak mengalami modifikasi pada zaman modern
sekarang. Di akui bahwa banyak orang, misalnya buruh profesional, para ahli,
seniman-seniman dan juru-juru yang mempunyai keahlian tinggi –
bersungguh-sungguh mencintai pekerjaannya. Sedang insentif dan satu-satunya motivasi
kerjanya mungkin berupa “kesejahteraan umum” atau rasa puas-bangga, atau
aktivitas kerja itu sendiri.
- Menjelaskan Apa Yang Dicari Dalam Pekerjaan
• Menafkahi keluarga
• Mencari pengalaman
• Mengasah keahlian
dan ketrampilan
• Mencari status
untuk mengikat seseorang pada individu lain serta masyarakat
• Mencari kesenangan
dan arti tersendiri bagi kehidupan seorang individu
- Fungsi Psikologis Dari Pekerjaan
Kerja mulai dipahami
sebagai tempat sosial dimana manusia menggunakan bakat-bakat yang dimiliki
untuk melayani sesama, tidak lagi semata-mata dalam rangka memenuhi kebutuhan finansial
keluarga. Manusia mulai sadar memiliki kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi
secara mandiri sehingga dirasakan perlunya komunitas yang didalamnya
orang-orang saling bergantung. Setiap orang harus mempergunakan bakat yang
dimilkinya untuk melayani orang lain, demikian pula sebaliknya. Sehingga,
secara bersama-sama setiap orang membangun masyarakat sebagai suatu sistem yang
saling mendukung. Dengan konsep kerja seperti ini, kita kemudian
berpikir tentang dua hal mendasar bagaimana memilih suatu pekerjaan. Pertama,
pekerjaan dipilih berdasarkan minat dan bakat yang kita miliki. Meskipun
terdengar sederhana, namun faktanya menemukan minat dan bakat adalah suatu
proses yang sulit karena kita lahir tanpa membawa rincian tentang ketertarikan
dan kemampuan bawaan.
B. Proses Dalam Memilih Pekerjaan
Seorang individu membutuhkan pekerjaan
untuk bertahan hidup atau memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Biasanya mereka
memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang mereka miliki. Dalam
memilih pekerjaan manusia akan mau dan mampu untuk bekerja dengan baik bilamana
ia ditempatkan pada posisi dengan jabatan yang sesuai dengan minat dan
kemampuannya, serta bila mana ia bisa memenuhi kebutuhannya dengan melakukan
pekerjaan itu. lni berarti bahwa perusahaan harus bisa menempatkan orang pada
jabatan-jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, dengan tidak lupa mempertimbangkan
upaya pemenuhan kebutuhannya. Sebelum di tempatkan pada posisi yang sesuai
dengan minat dan kemampuanya, para calon tenaga kerja biasanya terlebih dahulu
mengikuti seleksi yang diadakan oleh pihak perusahaan yang bertujuan untuk
mencari calon tenaga kerja yang memang benar-benar menguasai keahlian didalam
bidang yang dicari oleh pihak perusahaan. Ada enam tahapan yang harus dijalani
oleh seorang calon tenaga kerja, yaitu:
1. Tahap penyerahan surat lamaran
1. Tahap penyerahan surat lamaran
2. Tahap wawancara
awal
3. Tahap ujian
psikotes (wawancara)
4. Tahap penilaian
akhir
5. Tahap
pemberitahuan wawancara akhir.
6. Tahap penerimaan
- Menjelaskan Fase-fase Identitas Pekerjaan
Fase remaja sangat
penting untuk dilalui oleh anak-anak karena akan memengaruhi masa depan mereka.
Terutama dalam hal bagaimana anak-anak mendeskripsikan siapa diri mereka serta
bagaimana mereka bersikap terhadap lingkungan mereka di masa depan. Jika
anak-anak gagal menjalani fase remaja dengan baik, maka tugas-tugas perkembangan
mereka di fase usia selanjutnya akan rentan terganggu. Apalagi tugas
perkembangan yang utama dilakukan dalam fase remaja adalah untuk mencari
identitas diri. Identitas diri mencakup bagaimana seorang anak melihat diri
mereka, bagaimana mereka menilai kelebihan dan kekurangannya, bagaimana mereka
menentukan bayangan sosok ideal yang mereka ingin perankan, serta bagaimana
mereka menentukan bayangan masa depan yang mereka inginkan. Ketika anak-anak
pada usia ini gagal mengetahui siapa identitas mereka, maka mereka akan
mengalami kebingungan yang akan rentan berdampak pada tugas-tugas perkembangan
mereka selanjutnya.
Proses mencari identitas diri juga bukanlah
suatu hal yang mudah. “Anak-anak harus mengeksplorasi diri mereka di dalam
lingkungan serta menghadapi tantangan lingkungan, sementara di waktu yang
bersamaan mereka juga mengalami perubahan-perubahan di aspek fisik, kognitif,
dan psikologis, yang membuat mereka harus beradaptasi,” lanjut Pustika. Proses
yang tidak mudah inilah yang membuat anak-anak kerap terkesan “labil”.
C. Memilih Pekerjaan Yang Cocok
Memilih pekerjaan yang tepat memang perlu proses, bukan hanya
disandarkan akan adanya peluang tapi juga berdasarkan kemampuan dan bakat yang
anda miliki. Salah satu cara untuk memilih pekerjaan yang baik yaitu dengan
mencocokan antara pekerjaan dan kepribadian. Berikut beberapa kepribadian yang
bisa menjadi dasar untuk memilih pekerjaan yang cocok untuk anda :
- Konvensional
yaitu memiliki kepribadian yang menyukai dengan aturan, prosedur tetap, jadwal,
instruksi ketimbang harus berfikir dengan ide kreatif. Pekerjaan yang tepat
untuk pribadi konvensional ini adalah akuntan, aktuaria, inspektur keamanan,
keuangan, perencana keuangan, dan penulis teknis.
- Realistik
adalah orang yang menyukai hasil akhir, menyukai persoalan dan masalah yang harus
dipecahkan. Mereka senang bekerja di luar ruang, bekerja dengan mesin,
alat-alat berat, dan perhiasan. Pekerjaan yang baik untuk tipe realistik adalah
ahli elektro, ahli nuklir, dokter gigi, dan ahli kunci.
- Sosialis
yaitu orang yang senang dengan kegiatan sosial membantu penderitaan orang
banyak. Mereka pandai berkomunikasi, bekerjasama dengan team dan merasa nyaman
dalam berinteraksi dengan orang lain. Pekerjaan bagus adalah pelatih pribadi,
psikolog sekolah, bimbingan siswa, guru, relawan dan motivator.
- Penyelidik
merupakan orang yang senang bekerja sendiri, menyelidiki sesuatu, menggunakan
logika, menyelesaikan masalah dan misteri, menyatukan masalah yang tercerai,
presisi, dan ilmu pasti. Profesi yang tepat yaitu analis sistem komputer,
optometris, profesor ilmu alam, insinyur piranti lunak, dan pelaku statistik.
- Wirausahawan
yaitu orang yang pandai melihat peluang dan berani mengubahnya untuk suatu
keuntungan. Pribadi wirausaha selalu action apabila melihat peluang dan mereka pun
memiliki kemampuan memimpin dan mengorganisir sumber daya. Pekerjaan yang cocok
adalah agen sales di advertising, pekerja finansial, analisis manajemen,
direktur program, sales manager dan pastinya membuat usaha sukses sendiri.
- Menjelaskan Hubungan Antara
Karakteristik Pribadi dan Karakteristik Pekerjaan Dalam Memilih Pekerjaan Yang
Cocok
1. Karakteristik pribadi
Sebuah awal yang bagus adalah memilih ketertarikan apa
yang kamu punya pada diri sendiri dan kemampuan. Kalian adalah sebuah gabungan
unik dari sifat pribadi, ketertarikan, keahlian, dan harga. Semakin baik yang
kalian dapat ketahui mengenai diri kalian sendiri maka lebih bijaksana dalam
mengambil keputusan. Penting untuk menyadari bahwa masing-masing dari
kita berkualitas untuk banyak kedudukan yang berbeda.tidak hanya satu. Seperti
olahraga athletic termasuk terbatas untuk sejumlah orang yang memiliki otot dan
keahlian. Jadi, kebanyakan pekerjaan memerlukan hanya beberapa keahlian
spesifik atau karakteristik. Rahasianya terletak pada menemukan jenis pekerjaan
yang memerlukan kekuatan tertentu yang anda miliki. Untuk memperluas
kedua ketertarikan dan bakat kalian akan berubah dengan pengalaman dan waktu.
Penelitian sudah menunjukkan kategori ketertarikan yang luas, seperti pada
bidang obat-obatan. teknik atau bisnis, tetap stabil dari para remaja (Campbell,1971).
2. Karakteristik
Pekerjaan
Sesekali anda memulai menjelajahi
ketertarikan anda sendiri, kemampuan, dan nilai, kalian siap untuk mencari
pekerjaan yang cocok dengan karakteristik pribadi anda. Dengan lebih dari
20.000 pekerjaan yang berbeda untuk dipilih, ini bukanlah tugas mudah. Seperti
yang banyak digunakan Dictionary of
Occupational (DOT) dan Occupational
Outlook Hand-book. Kedua buku direvisi secara teratur oleh pemerintah percetakan.
Sebagai tambahan, berbagai macam pekerjaan sudah teratur pada dasar keluarga
atau kelompok dari pekerjaan yang terkait. Masing-masing kelompok menunjukan
tokoh 9-1 berisi ratusan pekerjaan yang terdekat. Contohnya, bidang kesehatan
termasuk sejumlah besar pekerja kesehatan-dokter, perawat, apoteker, dokter
gigi, kebersihan gigi, hanya untuk beberapa nama. Ini sering membantu memilih 2
dari 3 pekerjaan kelompok yang kalian paling tertarik dan mulai menelusuri
beberapa pekerjaan spesifik pada kelompoknya. Sebuah perangkat yang
membantu untuk menemukan pekerjaan yang paling cocok adalah John Holland’s Self Directied Search For
Vocational Planning. Yang mana dapat dikelola sendiri. Ini berdasarkan dari
kenyataan bahwa manusia di bidang pekerjaan yang sama sering memiliki sifat
yang mirip, ketertarikan dan kebiasaan dalam melakukan sesuatu. Holland (1973)
menggambarkan 6 dari jenis kepribadian bersama dengan lingkungan kerja mereka
yang baik. Setelah mencocokan sejumlah kegiatan, ketertarikan dan perkiraan
kemampuan anda sendiri, kalian menjumlahkan item untuk menemukan 3 jenis
kepribadian yang paling menyerupai. Kemudian pada pekerjaan yang terpisah
penemu buklet, kalian mencocokan berbagai jenis kepribadian digabungkan dengan
beberapa pekerjaan yang cocok. O’connel dan Sedlacek (1972) sudah menemukan Self-Directed search lebih handal dan
sedikit membantu untuk perencanaan ketertarikan jurusan.
D. Penyesuaian Diri
Dalam Pekerjaan
Dawis dan Lofquist (1984) mendefinisikan penyesuaian bekerja sebagai
“proses berkelanjutan dan dinamis di mana seorang pekerja berusaha untuk
mencapai dan mempertahankan korespondensi dengan lingkungan kerja”. Ada
dua komponen utama untuk memprediksi penyesuaian kerja: kepuasan dan kualitas
memberikan kepuasan yang cukup untuk memenuhi permintaan atau kebutuhan (satisfactoriness). Kepuasan mengacu
pada sejauh mana kebutuhan individu dan persyaratan dipenuhinya pekerjaan yang
dia lakukan. Satisfactoriness
menyangkut penilaian orang lain, dari sejauh mana individu menyelesaikan
pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.
- Menjelaskan Tentang Kepuasan Kerja
a. Newstrom :
mengemukakan bahwa “job satisfaction is the favorableness or unfavorableness
with employes view their work”. Kepuasan kerja berarti perasaan mendukung atau
tidak mendukung yang dialami [pegawai] dalam bekerja
b. Wexley dan Yukl :
mengartikan kepuasan kerja sebagai “the way an employee feels about his or her
job”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau
pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang
menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan
pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan
melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan
dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi.
Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa
umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.
c. Taufik
Noor Hidayat (104263213) : Keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana para karyawan
memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang
terhadap pekerjaannya. Ini dampak dalam sikap positif karyawan
terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.
d. Angga Leo :
Kepuasan itu terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu sudah terpenuhi dan
terkait dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan dengan Pegawai;
merupakan sikap umum yang dimiliki oleh Pegawai yang erat kaitannya dengan
imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka terima setelah melakukan sebuah
pengorbanan. Apabila dilihat dari pendapat Robin tersebut terkandung dua dimensi, pertama, kepuasan yang dirasakan individu yang titik beratnya individu anggota masyarakat, dimensi lain adalah kepuasan
yang merupakan sikap umum yang dimiliki oleh pegawai.
- Menjelaskan Tentang Perubahan Dalam
Persediaan dan Permintaan, dan Berganti Pekerjaan
1. Keluar (exit) -> Ketidakpuasan
kerja yang diungkapkan dengan meninggalkan pekerjaan. Termasuk mencari
pekerjaan lain.
2. Menyuarakan (voice) ->
Ketidakpuasan kerja yang diungkapkan melalui usaha aktif dan konstruktif untuk
memperbaiki kondisi, termasuk memberikan saran perbaikan.
3. Mengabaikan (Neglect) ->
Ketidakpuasan kerja yang diungkapkan melalui sikap membiarkan keadaan menjadi
lebih buruk. Termasuk misalnya sering absen, upaya berkurang, dan kesalahan
yang dibuat makin banyak.
4. Kesetiaan (loyalty) ->
Ketidakpuasan kerja yang diungkapkan dengan menunggu secara pasif sampai
kondisinya menjadi lebih baik.
E. Waktu Luang
Waktu Luang memiliki beberapa pengertian, antara lain:
Menurut Rabiltuz waktu luang adalah waktu yang tersisa dari
pekerjaan yang diharuskan atau sisa waktu belajar atau waktu untuk melaksanakan
kewajiban sehari-hari.
Menurut Muhammad Adil Khithab berpendapat bahwa waktu luang adalah waktu bebas yang oleh seseorang diisi sesuai dengan kegiatan yang dikehendakinya. Sedangkan menurut negara-negara barat, waktu luang didefinisikan sebagai waktu bebas yang tersisa dari 24 jam setelah dikurangi untuk kegiatan penting sehari-hari termasuk tidur. Orang-orang mengisi waktu tersebut dengan kegiatan santai sesuai keinginannya.
Menurut Muhammad Adil Khithab berpendapat bahwa waktu luang adalah waktu bebas yang oleh seseorang diisi sesuai dengan kegiatan yang dikehendakinya. Sedangkan menurut negara-negara barat, waktu luang didefinisikan sebagai waktu bebas yang tersisa dari 24 jam setelah dikurangi untuk kegiatan penting sehari-hari termasuk tidur. Orang-orang mengisi waktu tersebut dengan kegiatan santai sesuai keinginannya.
- Menjelaskan Bagaimana Menggunakan Waktu
Luang Secara Positif
Memiliki
waktu luang sangat menyenangkan. Akan tetapi, waktu luang yang tak tertata bisa
membuat kita stres. Bermalas-malasan atau membuang waktu luang biasanya tak
menciptakan rasa bahagia. Anda mungkin malah merasa bersalah dan boros. Ini
membuat kita semakin stres. Untuk mengatasi hal itu, kita hanya butuh
merencanakan dengn baik apa yang akan kita lakukan di waktu luang, hendaknya
diisi dengan kegiatan-kegiatan positif.
Pertama-tama kita harus merencanakan apa yang akan kita lakukan untuk mengisi waktu luang kita. Kemudian kita harus memberi makna untuk kegiatan kita, kita harus menentukan tujuan kegiatan kita, tujuan yang positif akan menumbuhkan kegiatan yang positif. Ada beberapa kegiatan positif untuk mengisi waktu luang kita. Salah satunya dengan berolahraga untuk menyehatkan tubuh kita dan beribadah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.
Pertama-tama kita harus merencanakan apa yang akan kita lakukan untuk mengisi waktu luang kita. Kemudian kita harus memberi makna untuk kegiatan kita, kita harus menentukan tujuan kegiatan kita, tujuan yang positif akan menumbuhkan kegiatan yang positif. Ada beberapa kegiatan positif untuk mengisi waktu luang kita. Salah satunya dengan berolahraga untuk menyehatkan tubuh kita dan beribadah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.
2. Self Directed Changes
Self-directed
changes adalah sebuah teori yang mengajarkan tentang bagaimana kita
bisa mengubah diri kearah yang lebih baik dari kenyataan hidup yang kurang
mendukung.
Kalau kita tidak bisa mengantisipasi perubahan, maka kita perlu menjadikan perubahan itu sebagai dorongan untuk mengubah diri.
Kalau kita tidak bisa mengantisipasi perubahan, maka kita perlu menjadikan perubahan itu sebagai dorongan untuk mengubah diri.
-
Konsep dan Penerapan Self Directed
Changes
Mahasiswa mengetahui dan
termotivasi untuk melakukan perubahan pribadi dengan melalui tahapan:
1. Meningkatkan
kontrol diri
Mendasarkan
diri pada kesadaran bahwa pada setiap manusia memiliki kemampuan untuk
mengembangkan dirinya sesuai dengan kondisi yang dimiliki setiap manusia. Itu
dapat terjadi sebagai akibat perubahan dalam struktur kognitif yang dihasilkan
oleh perubahan struktur kognitif itu sendiri atau perubahan kebutuhan juga
adanya motivasi internal serta belajar yang efektif.
2. Menetapkan tujuan
Dimaksudkan
untuk menjaga individu agar tetap tertuju pada proses pembelajaran, dalam arti
dapat mengetahui dan mampu secara mandiri menetapkan mengenai apa yang ingin
dipelajari dalam mencapai kesehatan mental, serta tahu akan kemana tujuan
hidupnya, cakap dalam mengambil keputusan dan mampu berpartisipasi di
masyarakat dan akan mampu mengarahkan dirinya.
3. Pencatatan
perilaku
Menguatkan
perilaku ulang kalau individu merasa bisa mengambil manfaat dari perilaku yang
pernah dilakukan sebelumnya, kemungkinan lain yang bisa menjadikan seseorang
mengulang perilaku sebelumnya karena merasa senang dengan apa yang pernah
dilakukan.
4. Menyaring
anteseden perilaku
Bisa
membagi perilaku sasaran ke dalam perubahan, serta membantu individu agar lebih
siap dalam mempelajari perilaku tersebut. Pemahaman akan anteseden perilaku
membantu individu agar dapat dengan tepat memilih nilai-nilai dan merencanakan
strategi.
5. Menyusun
konsekuensi yang efektif
Pemahaman
dalam arti sehat mental dapat menentukan perubahan pada individu dalam
melakukan mobilitas untuk melakukan segala sesuatu aktifitas –aktifitas yang
dilakukan oleh manusia, dalam menanggapi stimulus lingkungan, yang meliputi
aktivitas motoris, emosional,dan kognitif dalam mencapai kematangan mental.
6. Menerapkan
perencana intervensi
Membawa
perubahan, tentunya pada perubahan yang lebih baik. Dalam arti pemahaman
nilai-nilai, karakter / watak, dan cara cara berperilaku secara individual.
Dalam arti kita harus lebih memahami cara berperilaku pada kegiatan proses
pembentukan watak dan pembelajaran secara terencana.
7. Evaluasi
Faktor
yang penting untuk mencapai kematangan pribadi, sedangkan salah satu faktor
penting untuk mengetahui keefektivan adalah evaluasi baik terhadap proses
maupun hasil pembelajaran.
Sumber :
http://pestawaniagnes.blogspot.com/2013/06/pekerjaan-waktu-luang-dan-self-directed.html
http://wwwdianaapdiani.blogspot.com/2012/04/self-directed-changes-kesehatan-mental.html
http://fajarridha.blogspot.com/2012_04_01_archive.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepuasan_Kerja
http://anyoo.blogspot.com/2011_05_01_archive.html
http://kurniawan008.wordpress.com/2012/04/26/mengubah-sikap-terhadap-pekerjaan/
Nama : Nadya Navyanti Putri
Kelas : 2PA12
NPM : 15512217